Wagub Gorontalo Sidak RS Ainun: Utamakan Nyawa, Administrasi Belakangan
2 mins read

Wagub Gorontalo Sidak RS Ainun: Utamakan Nyawa, Administrasi Belakangan

Limboto – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD dr. Hasri Ainun Habibie, Kamis (9/5), menyusul laporan masyarakat terkait buruknya pelayanan di rumah sakit milik Pemprov Gorontalo itu.

Dalam kunjungannya, Idah menerima dua aduan serius. Yang pertama, seorang pasien disebut tidak mendapatkan pelayanan medis yang layak. Bahkan setelah dilayani, pasien tersebut tidak langsung mendapatkan ruang rawat inap.

“Ada pasien yang sudah ditangani, tapi tidak diberi ruangan. Ini sangat memprihatinkan,” tegas Idah kepada awak media usai pertemuan dengan manajemen rumah sakit.

Aduan kedua datang dari seorang mahasiswa yang membutuhkan penanganan medis. Namun, alih-alih segera ditangani, mahasiswa itu justru diminta untuk terlebih dahulu mengurus sejumlah persyaratan administrasi.

“Ini menyangkut nyawa manusia. Tolong, pasien ditangani dulu, administrasi bisa belakangan,” ujar Wagub Gorontalo

“Saya tidak ingin dengar lagi RS ini dikaitkan dengan praktik jual beli ruangan. Ini harus jadi kejadian pertama dan terakhir.”

Idah menekankan dan Berharap agar seluruh tenaga medis dan manajemen rumah sakit menempatkan keselamatan pasien sebagai prioritas utama, bukan tumpukan berkas administrasi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelayanan Medik RSUD dr. Hasri Ainun Habibie, Irma Cahyani, memberikan klarifikasi. Ia mengakui bahwa kendala tersebut terjadi karena sistem pencatatan digital rumah sakit belum diperbarui oleh perawat saat itu.

“Kami menggunakan sistem elektronik rekam medis. Jika perawat belum memfinalkan data kondisi ruangan, maka sistem akan otomatis menampilkan status ‘penuh’, meskipun sebenarnya ada ruangan kosong,” jelas dr. Irma.

Ia juga membantah adanya praktik jual beli ruangan. “Kami tidak pernah memperjualbelikan ruangan. Itu tidak benar,” tegas dr. Irma.

Lebih lanjut, Irma mengungkapkan bahwa RSUD Ainun saat ini tengah mengalami kekurangan tenaga medis. “Setiap ruangan hanya dilayani tiga perawat. Kami akui, ini keterbatasan yang sedang kami hadapi,” katanya.

dr.Irma berkomitmen untuk terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. “Masukan dari Wakil Gubernur akan menjadi evaluasi penting bagi kami. Ke depan, kami akan lebih responsif dalam memberikan pelayanan terbaik,” tutup dr.Irma.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *